Lets Smart Together

Klik disini

Friday, March 31, 2017

CERITA DEWASA:– ANAK BOSKU YANG BERUMUR 18 TAHUN…


Tp aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak Wanita yg menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yg dapat meluluhkan hatiku. -cerita sex terbaru- Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.
Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yg menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yg baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dgn segera menggunaka sepeda motorku.
Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,
“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”
Cerita dewasa terbaru, Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.
“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum
Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.
Dia jg baru saja mengetahui namaku.
“Dengar Rudi,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”
“Wah,tp saya baru bekerja nyonya”
“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.
Nyonya Leni pun memanggil nama
“Nayla,Nayla”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.
Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Nayla itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yg pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya
“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”
“Iya”Jawabku tersenyum
Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Nayla sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang Wanita sibuk,begitu jg dgn ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dgn Nayla,setelah pelanggan itu mendapat barang yg dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.
“Kalo jam sekarang masih sepi,Rud,nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh,akupun mengangguk
Harus kuakui Nayla sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.
“Nay,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran
“Belum,kalo kamu?”
“Aku jg belum”
“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum
Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tdk sama aku?”Tp aku tdk berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dgn seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.
“Panas,ya?”Tanya Nayla
“Hmmm,tdk,kok”Jawabku
“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya
Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Nayla
“Rud,kamu asyik,ya,orangnya?”
Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yg dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya
“Ah,kamu jg asyik,kok”Jawabku dgn tersenyum
Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Nayla agak terkejut,tp dia tak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.
Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Nayla agak terkejut,tp karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Nayla memberhentikan permainanku.
“Rud, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”
Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”
Lalu aku segera berjalan kea rah Nayla, Nayla mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Nayla membalas ciumanku dgn mesra.
Sementara tanganku kembali meremas payudara Nayla yg sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat penisku yg besar terpampang, Nayla cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yg selalu kutonton.
Nayla tak tahu harus berbuat apa dgn penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku
“Ah, jijik, Rud, gak mau ah”tolaknya
“Ayo deh, Nay, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan
Nayla akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa agak kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan.
Setelah puas bermain dgn penisku Nayla kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yg semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dgn perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum
Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Nayla telanjang bulat, kulihat pemandangan yg sungguh indah di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg sudah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.
Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Nayla agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku melakukan French kiss denganya sbentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya.
Memeknya masih mulus dan halus pertanda Nayla sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Nayla ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana
“Apa yg akan kamu lakukan, Rud?”Tanyanya heran
“Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya
“Jangan, Rud, aku masih perawan”
Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nayla yg sudah basah, sementara Nayla hanya bisa berkata “Jangan, Rud”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yg basah.
Nayla berteriak dgn keras saat kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk karena memek Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Nayla mengeluarkan air mata dan Nayla mendesah kesakitan.
Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Nayla merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,
“Ahhh, Rud, enak, Rud, ahhh, terusin, Rud, Akkkhh”
Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Nayla mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.
Saat kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yg membuat Nayla mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.
“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Rud, enak, Rud, Ahhhh”Begitulah kata yg muncul dari mulut Nayla pertanda dia suka dgn permainanku
Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Nayla mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lalu kukocokkan dgn cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya
Nayla pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tp setelah melihat tubuhnya yg dipenuhi keringat yg memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.
Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Nayla mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.
Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Nayla semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,
“Ahhh, Rud, terusin, Rud, Ahhh, lebih cepat lagi, Rud”
“Oke, sayang”
Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan
“Ahhh, Rud, nikmat banget, Rud, Ahhhh, Ssssst”
Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.
Memek Nayla kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yg sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.
“Gimana, Nay?Enak, gak?”Tanyaku
“Wah, enak banget, Rud, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku
“Aku yg berterima kasih, Nay”Kataku membalas senyumannya
Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Nayla, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.
Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Nayla melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dgn cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.
Aku masih meneruskan bercinta dgn Nayla pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Nayla adalah Wanita tercantik dan terhebat yg pernah kutemui.
,

Cerita Dewasa : Fantasi Winny Putri Lubis



Siapa sih yang gak kenal Winny Putri Lubis??artis sosmed dari medan yang digandrungi
di instagram karena memiliki wajah cantik dan tubuh bohay putih mulus kayak keramik lantai..
Langsung aja Gan biar kentangnya gak kelamaan
Matahari mulai merangkak naik di ufuk timur, jam dinding menunjukkan pukul 7.15 lima belas
menit kemudian Dering weker dari smartphone berbunyi sangat keras membuat gadis cantik yang
tengah terbuai mimpi terbangun dari tidurnya.
“Buseet udah pagi aja sih..” gerutu Winny sambil mengambil Hpnya yang tergeletak di meja
samping tempat tidur. 
Winny berdiri dari tempat tidurnya tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuh sexynya, keSena akan melangkah kaki jenjangnya menginjak sesuatu yang tergeletak di karpet, Winny memungut benda tersebut lalu tersenyum simpul,sebuah Dildo berbentuk konthol karet berwarna pink.
Ya itulah benda favorit Winny yang selama ini membantunya melepas hasrat birahinya yang tinggi semenjak dirinya putus dengan pacarnya sebulan yang lalu.
Sambil membawa dildo tersebut Winny melangkah menuju kamar mandi, didalam bathup yang penuh busa Winny membasuh tubuh mulusnya dengan spon lembut, sementara itu Dildo yang dibawanyaterapung apung diantara busa2 sabun.
Winny mengusap lembut payudara besarnya yang berukuran 36B dengan spon,saat spons tersebut menyentuh ujung puting Winny yg merah kecoklatan terasa desiran desiran nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya, putingnya mulai mengeras dan menyembul menantang menghiasai payudaranya yg bulat montok. tangannya mengusap dengan lebih intens area puting sambil sesekali meremas lembut payudaranya sendiri.
“Shhhh…ahhhhhh…” tanpa disadari Winny mendesah lirih menandakan dirinya sudah terangsang hebat, tanpa pikir panjang lagi Winny meraih dildo yang terapung didepannya lalu bangkit dari bathup dan duduk di pinggiran bathup.
kedua kaki mulusnya menganga memperlihatkan gundukan vagina yang diselimuti rambut rambut tipis,
tubuh Winny yg basah oleh air sabun nampak terangsang dan sesekali mengejang saat ujung dildonya
menyentuh belahan bibir vaginanya.
perlahan namun pasti tangan kanan Winny menekan dildo berbentuk konthol itu kedalam liang surganya,
“Ahhhhkkk… uhhhggg…” Winny mengerang nikmat seiring batang dildo yang masuk
lebih dalam ditelan oleh vaginanya, gerakan tangan Winny mengoral vaginanya dengan dildo semakin
lama semakin cepat…cleeppp..cleeppp..cleeeppp suara vagina basahnya yang dihajar oleh dildo itu
terdengar mengisi ruang kamar mandi.
“Winny sayang bangun nak! Udah siang nih” tiba tiba suara mama Winny terdengar keras dari depan pintu kamar Winny, membuat gadis cantik yang tengah berusaha mencapai orgasme itu terkejut..
“I..Iya..ya Ma.. ni Winny lagi mandi Ma!” Sahut Winny tanpa menghentikan gerakan dildo yang keluar
masuk Vaginanya.
“tanggung ah dikit lagi udah mau keluar nih” pikir Winny, Winny kemudian menyandarkan
tubuhnya ditembok dan masih dalam keadaan duduk di bibir bathup, tangan kanannya semakin cepat
menggerakkan dildo keluar masuk vaginanya.
sementara jemari lentik tangan kirinya mengusap usap benjolan daging kecil diantara belahan bibir
vaginanya yang merekah, cleeppp..cleeeppp.cleppp.cleeepp…
“Mmmpphhh., ahhhhh..,sshhhhh” erangan nikmat yang keluar dari bibir sexy winny bersahutan dengan
suara berkecipak di vaginanya,, tak lama kemudian Winny mengerang tertahan
“Enggghhh… ahhhhh mmmpphhh” sambil membenamkan dildo dalam dalam ke liang vaginanya, tubuh Winny mengejang beberapa saat, kenikmatan orgasme yang menyerang tubuhnya mengiringi semburan cairan kewanitaan membasahi kepala dildo yang masih hangat terjepit didalam vaginanya.
beberapa saat kemudian Winny menarik dildo keluar dari liang nikmatnya, plooop… terdengar bunyi
saat kepala dildo itu terlepas dari jepitan bibir vagina Winny.
“Uhhh lega rasanya..” gumam Winny pelan sambil mengatur nafasnya yg masih memburu, dadanya kembang kempis mengikuti irama nafas membuat payudara Winny berayun ayun naik turun.
Pukul 9.30 Winny sampai di boutique bajunya, gadis cantik itu melangkah memasuki boutique miliknya yang dibuka beberapa tahun lalu, sejumlah karyawanya yang sebagian besar wanita tengah merapikan manekin
dan baju baju yang akan dipajang.
“Pagi mbak Winny” sapa Eko salah seorang karyawan cowok di boutique Winny, ada 3 cowok yang kerja disana, salah satunya Eko sebagai tukang bersih bersih dan pekerja serabutan.
” Pagi mas Eko” jawab Winny sambil tersenyum,
Winny melangkah masuk ruanganya tapi mata Eko
masih menguntit bongkahan pantat bosnya yang besar padat dan menggiurkan, apalagi Winny saat itu
mengenakan rok spandek ketat membuat pantatnya tercetak jelas dibalik rok berwarna biru tersebut..
pikiran Eko sekejap melayang membayangkan nikmatnya saat kontholnya menyapa lubang pantat Winny dengan
posisi nungging.
Winny
“Woi bengong aja kamu!” suara wanita centil mengagetkan Eko dan membuyarkan lamunan mesumnya.
“Eh neng Sena.., heheh bikin kaget aja” gadis cantik yang mengagetkan Eko tadi adalah
Aldira Chena, sahabat Winny yang ikut andil usaha boutique Winny.
Aldira Chena yang lebih sering dipanggil Sena juga tak kalah cantik dan seksi dibanding Winny, walaupun ukuran payudaranya tak sebesar Winny tapi cukup montok dan mengundang
birahi, apalagi tubuhnya yang lebih tinggi dari Winny berbentuk biola, ramping dan padat membuat Eko
ingin menghayal mesum lagi.
“Winny mana Mas?” Tanya Sena,, “Didalem tuh neng baru aja masuk”.
Aldira Chena
“Pagi say, koq gak bales bbmku sih?” tanya Sena sambil menghempaskan pantat semoknya disofa.
“Sory say maklum pagi gini sibuk bales chat nih,,,”
sahut Winny sambil memainkan smartphone dengan jemari lentiknya,
” Oya Win, kamu masih inget Alex gak?”, “Oh si bule aussie yang waktu ini kesini ya?
kenapa emangnya?” jawab Winny,
“Iya, aku semalam quickie ama dia lho hihihih…” Sahut Sena sambil terkekeh,
“Beneran???trus gimana? cerita lengkap dong..”
Winny sangat antusias mendengar cerita sahabat karibnya, segera Winny bangkit dari kursinya dan duduk disamping sohibnya tersebut, mereka berdua memang sering sharing seputar percintaan dan sex satu sama lain tanpa rasa malu.
“Nih liat kalo gak percaya.” Sena mengeluarkan Hpnya dari tas dan menunjukkan sebuah video,
“Gila kamu Sena,, kamu rekam??” wajah winny terlihat kaget, dia tidak menyangka temenya mau aja direkam saat beradegan sex.
“Hehe..bukan aku sih yang ngrekam tapi si Alex, dia rekam diem diem, tahu tahunya besoknya aku dikirimin ginian ama dia.”
“Sini bawa!”, Winny merebut Hp Sena, matanya tanpa berkedip menatap layar smartphone digenggamannya.
Saat menekan play terdengar suara erangan erangan penuh nikmat “Ahhhh…yesss..harderr baby..ahhh yea…”.
“Sssstttt…., kecilin suaranya..buset dah” pekik Sena,
“Sory..sory lupa ngecilin hehehe” sahut Winny sambil menekan tombol volume.
Nampak adegan dimana si Alex bule yang berbadan tinggi besar namun perut agak buncit itu tengah berdiri disamping ranjang,Hp yang digunakan untuk merekam sepertinya di letakkan di sudut kamar sehingga viewnya lebih luas.
Sementara itu Sena yang masih menggunakan bra hitam dan Gstring sewarna jongkok didepan Alex, nampak mulut sexy Sena mengulum konthol putih kemerahan yang mencuat diantara selangkangan Alex yang hanya mengenakan kaos tanpa celana lagi.
Bule berkepala plontos itu menengadah sambil sesekali mengerang nikmat, dengan lihainya Sena memainkan batang konthol bule yang besar dan panjang tersebut.
“Slrrppp.slrrpp..cleppp..clepppss” suara sepongan mulut Sena terdengar jelas walau agak lirih karena volume Hp yang sudah dikecilkan.
Tangan kanan Sena aktif meremas lembut peler Alex sementara lidahnya menjilat dan menari mengusap kepala konthol Alex didalam mulutnya.
Melihat adegan tersebut Winny menelan ludah sambil membayangkan dirinya yang tengah mengoral konthol Alex.
Dalam video tersebut Alex Nampak sangat menikmati hangatnya mulut Sena, lalu kedua tangan bule yang berbulu tersebut memegang kepala Sena dan menekannya kea rah selangkangan.
Otomatis konthol Alex yang besar melesak lebih dalam memenuhi mulut Sena,beberapa kali ujung konthol Alex membentur kerongkongan Sena.
Beberapa saat melakukan deepthroat Alex mempercepat hentakan tangannya maju mundur, kepala Sena seperti mengangguk angguk mengikuti gerakan tangan Alex.
Pinggul Alex juga bergoyang cepat, terlihat seperti Alex sedang mengentoti mulut Sena.
“ Ughhh…mpphh..uhhkkk..uhukk..” Sena tersedak beberapa kali saat Alex memaksa kontholnya masuk lebih dalam.
Walaupun hanya setengah batang konthol yang masuk namun beberapa kali ujungnya menabrak kerongkongan Sena membuat gadis sexy itu tersedak.
Alex melepaskan senjatanya dari mulut Sena, air liur gadis itu menetes dari sela sela bibir sexynya dan turun membasahi belahan payudara yang masih terbungkus bra.
Dengan sigap Alex membuka kait tali bra Sena dan nampaklah susu yang indah bulat menggantung dihadapan Alex.
Alex menempelkan ujung kontholnya pada belahan dada Sena yang basah, lalu menggesekan maju mundur.
Sena memegang kedua payudaranya dan merapatkan kea rah konthol pria bule yang baru dikenalnya beberapa hari tersebut.
Batang konthol Alex yang mengkilap basah terjepit hangat diantara kedua toket Sena, lalu Sena menggerakkan payudaranya naik turun untuk mengocok batang konthol Alex.
“Uhhh..yeah..titfuck babe, ayo lebih cepat” kata Alex dengan logat asingnya, karena konthol Alex yang panjang, sesekali ujung benda tumpul itu menyentuh dagu Sena.
Sena menjulurkan lidahnya menjilat ujung konthol yang timbul tenggelam di tengah belahan dadanya.
Winny feat Aldira Chena
Wajah Winny merah padam menahan nafsu melihat adegan adegan di Hp temannya
“Mmmm.. kamu horny ya say?” kata Sena lirih melihat wajah Winny yang tak mampu menahan gejolak birahi.
“Iya lah..secara aku masih normal kan, liat adegan gini jelas horny dong” sahut Winny ketus.
“ Bahaya nih,, trus siapa yang kamu ajak ML ntar? Atau…. Selfserve?hihihi” canda Sena
“ Kamu tau sendirikan, aku udah putus ama Andi bulan kemarin.. sekarang gak ada partner tempur..uhhh” jawab Winny.
Mata Winny kembali menatap layar Hp, adegan sudah berganti , Sena sudah telanjang bulat dan menungging di pinggir ranjang.
Wajah Alex terbenam diantara bongkahan pantat montok Sena, walau tak terlihat jelas karena sudut kamera yang tidak memungkinkan tapi sudah bisa ditebak apa yang tengah Bule tersebut lakukan.
“Emhhhsss… come on honey..ahhh masukkin.. uhhh lebih dalam..shhh” Sena meracau menahan nikmat saat lidah Alex yang besar masuk menelusuri liang vaginanya.
Pinggul Sena bergoyang tak beraturan menahan birahi yang sudah membuncah, Alex menghentikan gerilya lidahnya dari vagina Sena dan mengganSenan dengan kedua jarinya yang besar.
Jari Tengah dan telunjuk Alex mengobel liang vagina Sena yang sudah basah kuyup, sambil terus memainkan jemarinya di liang sorga Sena, Alex aktif menjilati bongkahan pantat Sena yang kenyal.
Lidahnya turun menyusuri pantat Sena dan berhenti di lubang anus.
“Ahkkk shhhh..its great.. ufffff..” Sena kembali mendesah nikmat karena serangan pada vagina dan anusnya, lidah Alex mencucuk cucuk lubang pantat Sena membuat sensasi lain yang begitu menggetarkan.
Tok..tok..tok…, Seseorang mengetuk pintu ruangan Winny, membuat kedua gadis sexy dalam ruangan itu terkejut.
“Busett dah..siapa sih ganggu aja..” Winny menggerutu.
“Masuk…” Winny mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk masuk.
“ Maaf ganggu mbak bos… ini kiriman paket bajunya udah datang, mau taruh dimana?” kata Pak Hendra salah seorang karyawan pria di boutique Winny.
“Langsung masukkin aja ke gudang dulu pak, tapi suruh si Rista ngecek dulu barangnya ya dan inventory sekalian..”Sahut Winny sambil tersenyum.
Pak Hendra adalah karyawan Winny yang sudah lama bekerja di Boutique, dia membantu Winny untuk mengirim orderan yang dipesan secara online, Pak Hendra yang berumur 40 tahun tersebut selalu memanggil Winny dengan kata Mbak Bos.
Sedangkan Rista adalah karyawan wanita Winny bagian akunting dan admin, Rista juga masih saudara sama Winny.
“Ehh lupa gak di pause..” celetuk Winny setelah Pak Hendra meninggalkan ruanganya.
Adegan di Hp terus berlanjut dan Winny kembali focus melihat ulah sahabatnya didalam rekaman video tersebut.
Sudah beberapa adegan berlalu, terlihat dilayar Hp Sena tengah duduk diatas tubuh besar Alex yang terlentang diatas ranjang.
“Uhhh… shhh kamu punya vagina sempit sekali” puji Alex dengan logat englishnya.
Plakk plakk plakkk..suara lirih dari speaker Hp terdengar seiring goyangan pantat Sena naik turun, batang konthol Alex terlihat timbul tenggelam ditelan bibir vagina Sena.
Beberapa menit dengan gaya woman on top Sena merubah posisinya, dia memeluk tubuh Alex dan berguling kesamping sehingga posisi Alex yang sekarang diatas tubuh sintal Sena.
Kedua tangan Alex meremas gemas bukit kembar Sena yang mencuat menantang sementara itu pinggul Alex bergoyang maju mundur menggesek gesekkan batang kontholnya di dinding vagina Sena.
“Shhh.. ahhhh… keep going babe… terus lebih dalam” Sena benar benar terbuai oleh konthol si Bule ini.
Alex mempercepat ritme goyanganya dan menambah sedikit hentakan hentakan saat kontholnya terbenam penuh di vagina Sena.
Suara erangan bersautan diiringi bunyi pinggul Alex yang membentur pangkal paha Sena, tubuh mulus Sena berguncang mengikuti alur sodokan konthol Alex.
“Ahhh..aku keluar..uhhh I cum please..harder.. fuck me harder..” pinta Sena yang sudah akan mencapai puncak kenikmatanya.
Beberapa detik kemudian Sena mengerang dan menggeliat “ Shhhh…ahhhh keluar… mhhhh”
Tampaknya cairan kewanitaan Sena tak terbendung lagi, keluar dengan begitu deras menyiram kepala konthol Alex yang masih tenggelam di vagina Sena.
Setelah beberapa kali tubuh Sena mengejang hebat akhirnya Sena terkulai lemas dengan nafas tersengal.
“Sorry babe, aku keluar duluan” Kata Sena dengan nafas memburu.
“Its Ok, kamu bisa bantu aku oral sampai keluar” jawab Alex sambil tersenyum dan mengecup bibir sexy gadis yang masih ditindihnya.
Plopp… Alex mengeluarkan senjata tumpulnya yang masih hangat berendam cairan dari dalam vagina Sena, lalu menyodorkan ke wajah Sena.
“Mpphhh..mmpphhh..” tanpa rasa jijik Sena melumat habis kepala konthol yang berlumuran cairanya tersebut, tangan kirinya mengocok batang konthol Alex dengan cepat.
“Arggghh..sshhhh.. sebentar..sebentar lagi keeluarrr” erang Alex tak tahan kuluman mulut Sena yang liar.
Tiba tiba Alex menarik kontholnya dan mengocok dengan tanganya sendiri sambil mengarahkan ujung kontholnya ke wajah Sena.
Sena menyibakkan rambut panjangnya yang menutup sebagian wajah cantiknya untuk bersiap menerima
Semburan sperma hangat si Bule.
“Ahhhh..shhhh….emmmmmhhh” Alex mengerang dan mengejang diiringi semburan cairan putih kental yang muncrat dari lubang kencingnya membasahi sebagian wajah Sena.
Sena membuka mulutnya sedikit sambil memejamkan mata ingin merasakan sperma Alex yang masih menyembur beberapa kali.
Sedikit semburan meluncur kedalam mulut Sena dan gadis itu menelanya bulat bulat, lalu Sena meraih batang konthol Alex dan membersihkan sisa sperma pada lubang kencing dengan lidahnya.
Setelah itu Sena berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sementara Alex berjalan mendekati kamera dan mengambil kamera yang telah merekam semua adegan bokepnya dengan gadis Indonesia tersebut.
“Ihh tu Bule gede banget ya tongkatnya hehe..” kata Winny sambil mengembalikan Hp kepada Sena.
“Iya dong… pokoknya bikin puas loh” jawab Sena “Emmm kamu mau nyoba gak Win?”
“Ahh gila aja, orang kenal juga baru masak langsung main hajar aja” tolak Winny
Ya Alex memang baru dikenal kedua gadis cantik itu beberapa hari ini, saat itu Alex yang punya bisnis konveksi di Aussie ingin menawarkan beberapa produknya untuk dijual di Boutiqe milik Winny.
Sena yang emang kegatelan kalo lihat cowok bule langsung PDKT sama Alex, dan tanpa ba bi bu lagi dia sudah berhasil membuat rekaman video sex layaknya Ariel vs Cut Tari.
“Win aku cabut dulu ya, mau ketemu Alex jam 12 nanti..” kata Sena sambil melangkah ke pintu.
“Ciee yang habis ML bareng sekarang mau lunch bareng..ya udah sono, hati hati dijalan say”
Sepeninggal Sena sekarang Winny sendiri diruanganya, pikirannya masih melayang membayangkan nikmatnya Sena yang tengah di cumbu Alex.
Hasratnya untuk bersetubuh semakin menguat, dia berpikir tak mungkin ngentot sama karyawan cowoknya, dan memutuskan untuk masturbasi di sofa.
Winny memejamkan matanya dan mulai membayangkan seorang pria tengah menjilati liang vaginanya, tangan kanannya secara reflek menyingkap rok ketatnya dan menariknya ke perut membuat G string birunya terlihat jelas.
Gundukan vagina Winny yang masih dibalut Gstring tersebut nampak sedikit basah, jemari Winny mengusap lembut permukaan vaginanya dari luar, kemudian menyibakkan kain Gstring kesamping membuat Vaginanya yang merekah terasa agak dingin disapa udara AC dalam ruangan.
Sementara itu tangan kiri Winny aktif meremas remas payudaranya sendiri yang masih tertutup bra dan kemeja putih.
Tanpa Winny sadari pintu ruangannya belum tertutup rapat oleh Sena saat keluar tadi.
Winny
“Eko sini!”Rista memanggil Eko yang tengah merapikan paket baju yang baru dating.
“Kenapa mbak Rista?” Eko menghampiri Ryang tengah asyik mengetik di laptop
“Tolong kasih mbak Winny ya, ini laporan inventory barang yang baru dateng tadi” Perintah Rista sambil menyerahkan map ke Eko.
“Siap Bos!” sahut Eko yang langsung bergegas menuju ruangan Winny.
Saat akan mengetuk pintu ruangan Winny Eko terperangah melihat pemandangan langka.
Terlihat Winny yang tengah asyik mengobel vaginanya dengan jarinya sendiri, karena sofa tempat duduk Winny menempel sejajar dengan tembok pintu masuk jadi Eko bisa melihat kelakuan Winny dari samping.
Eko seperti mendapat durian runtuh, Bos pujaanya yang menjadi bahan onaninya setiap hari kini benar benar nyata menampakkan keindahan vaginanya didepan Eko.
Tanpa pikir panjang Eko merogoh saku bajunya dan mengeluarkan Hp cinanya, Eko merekam adegan Winny yang tengah bermasturbasi ria dengan Hpnya, walaupun gambarnya agak burem yang penting Eko sudah memiliki bahan coli yang nyata.
“Shhhh..ahhhh..sshh” Winny mendesah lirih, tangan kirinya kini sudah bebas meremas payudaranya dan memainkan putting susunya sendiri tanpa terhalang kemeja, Winny sudh melepas beberapa kancing atas kemejanya dan menurunkan branya.
Payudara berukuran 36B tersebut mencuat menantang membuat Eko menelan ludah, ingin rasanya Eko menghampiri Winny dan memperkosanya tapi Eko masih bisa menahan diri, dia takut dipenjara.
Beberapa menit berlalu, konthol Eko yang sudah dari tadi tegang diusap usap oleh tanganya sendiri dari balik celana jeans yang dipakainya, tangan satunya lagi mengepit map di ketiaknya sambil merekam adegan bersejarah tersebut.
Winny semakin intens memainkan bibir vaginanya, kemudian memasukkan dua jari lentiknya kedalam liang sorga tersebut, jarinya semakin cepat mengocok vaginanya.
Clepp..cepp.ceepp suara tersebut terdengar oleh Eko membuat Eko semakin blingsatan menahan birahi,
Apalagi diiringi desahan Winny yang semakin tak karuan.
“Ahhh..ehmmmm shhhh..” Winny mendesah agak keras tanpa menyadari karyawannya tengah mengabadikan momen tersebut.
Beberapa menit kemudia Eko melihat Bos cantiknya mengejang beberapa kali dan melenguh tertahan.
“Ahkkkkk…ohhhhhsss…” Eko tahu Winny tengah mencapai orgasmenya, tangan Eko tak bergeming sedikitpun mengarahkan Hpnya ke selangkangan Winny, tampak cairan bening menyeruak keluar dari sela sela bibir vagina Winny dan membasahi sofa yang didudukinya.
Winny istirahat sebentar mengatur nafasnya dan menikmati sisa sisa orgasmenya yang nikmat, kemudian merapikan bra dan kancing kemejanya.
Tangan Winny meraih Tissue di meja depan sofa dan menyeka cairan nikmat yang membasahi vagina dan selangkanganya, lalu mengembalikan posisi Gstringnya yang tersibak kesamping seperti semula.
Eko segera menyimpan video berharganya tersebut dan pura pura mengetuk pintu ruangan Winny.
“Iya masuk” sahut Winny yang sudah berpakaian rapid an tengah menyeka keringat didahinya dengan tissue.
“Mbak ini laporan inventory barang yang dating tadi, udah selesai dikerjain sama mbak Rista..”kata Eko sambil pura pura tidak mengetahui apa yang dilakukan Winny beberapa menit lalu.
“Ok taruh aja dimeja ya, oh ya Eko tolong beliin aku float donk, haus nih” perintah Winny sambil membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar uang 50 ribuan.
“Ok Siap Bos!” Sahut Eko lalu melangkah pergi meninggalkan Winny yang masih kelelahan.
Eko berpikir untuk mengancam Winny dengan Videonya tersebut, Dia ingin mengajak Winny bersetubuh dan jika Bosnya menolak maka Eko akan menyebarkan Video masturbasi Bos cantiknya itu.
“Hahaha ini ide bagus” pikir Eko samba berjalan ke toko Ice cream disamping boutique Winny.
“Berapa mbak?” Tanya Eko saat menerima Float yang dipesan Winny
“20 ribu mas” sahut mbak pelayan toko.
Eko mengeluarkan Uang 50 ribu yang disimpanya disaku baju, tak sengaja Hpnya ikut tertarik dan jatuh kelantai.
Praakkk… Hp cina Eko jatuh dan menjadi beberapa bagian terpisah.
“Ahhh sial!” pekik Eko sambil memungut casing, baterai dan bagian hp lain yang tercerai berai, kemudian mencoba memasangnya lagi.
Setelah membayar Eko berusaha menghidupkan Hpnya tapi beberapa kali dirinya menekan tombol On masih juga belum menyala.
“Kampreettt…tai..gagal rencanaku dapetin tubuh Winny” gerutu Eko dalam hati.
Beberapa saat kemudian Eko sadar kalau video itu tersimpan di memory sticknya.
“Hahaha yang penting memorynya masih utuh” Eko tersenyum jahat dan melangkah kembali ke Boutiqe Winny dengan sejuta hayalan dan rencana.

,

Thursday, March 30, 2017

Cerita Dewasa : Diperkosa Gara-gara Mobil Mogok




Cerita Sex Dewasa Diperkosa Gara-gara Mobil Mogok.
Laki-laki brengsek!, Merry mengumpat seraya menekan pedal gas Cielonya dalam-dalam. Ia saja melewati pintu tol menuju Bandung, tapi pikirannya masih mengingat kejadian siang tadi ketika ia melihat Rendy, tunangannya sedang menyuapkan sesendok makanan ke seorang wanita di sebuah café. Ketika Merry mendekati mereka wajah Rendy langsung pucat dan tergagap-gagap ia menjelaskan yang diyakini oleh Merry tidak ada satupun yang bisa dipercaya.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berakhir pekan ke Bandung. Melupakan kekesalan hatinya. Ia langsung berangkat sepulang kerja, setelah mengepak keperluan secukupnya untuk berakhir pekan, Merry langsung berangkat menuju rumahnya yang ada di pinggiran kota Bandung.
Setelah beberapa saat keluar dari pintu tol, dan hari sudah gelap, sekitar pukul 8 malam. Tiba-tiba mesin mobilnya berbunyi aneh. Dan tanpa disangka-sangka asap mengepul dari kap depan mobilnya menutupi dan mesin mobilnya langsung terbatuk-batuk dan berhenti. Dengan sisa-sisa tenaga, mobil itu berhasil dkemudikan ke pinggir jalan oleh Merry yang kebingungan dan panik melihat asap yang mengepul dari depan.
Merry masih berusaha untuk menyalakan lagi mesin mobilnya, tapi sia-sia. “Shit!” Merry keluar dari mobil dan menemukan dirinya ada di pinggir jalan yang gelap, sumber cahaya hanya dari bulan purnama yang sedang bersinar. Hampir tidak ada mobil yang lewat, sedangkan tidak ada tanda-tanda di sekitar situ ada rumah penduduk.
“Damn, gue musti nginep di mobil, sialan!”, Merry menendang ban mobilnya. Udara sekitar situ agak panas, untung Merry hanya mengenakan t-shirt dan celana pendek, sehingga panasnya udara tidak begitu mengganggunya. Sedangkan untuk makanan, ia sudah mempersiapkan bekal untuk selama di perjalanan, biarpun seadanya tapi cukup untuk mengganjal perut.
Tapi Merry masih tetap berharap akan ada mobil yang lewat yang bisa membawanya ke bengkel atau wartel sehingga ada yang bisa menjemputnya. Rupanya Merry tidak usah menunggu terlalu lama. Tak berapa lama terdengar suara deru kendaraan mendekat, lalu terlihat sepasang lampu, makin lama makin terang dan terlihat sebuah mobil box mendekati tempat Merry. Merry langsung berdiri di tepi jalan dan melambai-lambaikan kedua tangannya.
“Haaii! Tolong Saya!”. Box itu berhenti dan minggir dua orang keluar. Yang satu berbadan hitam dan besar serta berotot, sedangkan yang satu lagi botak, dengan badan kekar. Merry sempat ragu-ragu menghadapi kedua orang yang tampaknya kasar-kasar itu, tapi dirinya sangat membutuhkan tumpangan, dan ia berdoa agar tidak terjadi apa-apa.
“Ada yang bisa saya bantu, Non?”, tanya Botak dengan sopan, sementara Hitam diam dan hanya tersenyum tipis.
“Mobil saya tau-tau keluar asepnya. Terus mesinnya mati nggak mau jalan lagi”.
“Sial banget ya Non”, jawab Botak sambil melirik kaki Merry yang panjang.
“Bener. Padahal saya musti sampe ke Bandung hari ini juga. Bapak-bapak bisa bantu saya?”.
“eeh, bisa Non, mungkin kepanasan atau ada yang bocor. Bisa pinjem kuncinya Non?”.
Merry merogoh saku celana pendeknya dan memberikan kunci Cielo-nya. Saking leganya ia tidak melihat Hitam dan Botak bertukar pandang dan menyeringai.
“Tunggu sebentar ya Non. Kita mesti periksa dulu mobilnya”, kata Botak sambil menerima kunci dari Merry. Merry memberikan senyumnya yang paling manis sebagai tanda terima kasih, dan ia lalu berjalan-jalan sekitar situ melemaskan kakinya yang kaku selama mengemudi.
“Waduuh!”, Botak berteriak ketika asap menyembur keluar dari kap yang ia buka.
Selama lima menit kemudian mereka berdua menunduk di mesin mobil Merry sambil berbisik-bisik. Sekali Merry bertemu pandang, dan Merry tersenyum. Mereka membalasnya, lalu kembali memandang satu sama lainnya. Beberapa saat Merry sedang melamun sambil memandang sebuah pohon di depannya ketika suara Botak dari belakangnya membuat ia terlompat kaget.
“Aduh, Saya sampe kaget Pak!”.
“Begini Non, mobilnya emang rusak, tapi temen saya ini bisa betulin. Gimana, Non mau nunggu dibetulin?” kata Botak sambil menunjuk Hitam.
“Oh!” Merry merasa lega, “Betul? Bisa dibetulin? Kalo begitu silakan Pak dikerjakan. Makasih sekali Pak!”.
“Cuma”, kata Botak “Kami minta.., ya.., sedikit imbalan atau..”, Botak tidak menyelesaikan kalimatnya sementara Hitam sekarang menyeringai.
“Oh iya Pak. Ten, tentu Pak. Bapak jangan kuatir”. kata Merry. Ia sendiri heran mengapa ia merasa begitu gugup.
“Berapa biayanya, nanti saya bayar. Juga nanti ada uang lelah untuk Bapak ber..”
Merry terheran-heran melihat kedua laki-laki dihadapannya tertawa terbahak-bahak.
“Ada apa?” tanyanya bingung. “Ada yang salah?”.
“Itu bukan imbalan yang kami minta nona manis!” mendengar nada suara Botak, Merry langsung sadar yang yang diingikan oleh mereka berdua atas dirinya. Dadanya berdebar keras, keringat dingin mulai keluar. Ini pasti mimpi, katanya dalam hati. Mereka pasti hanya bergurau. Matanya melihat suasana sekitarnya, gelap, tidak orang lain, tidak ada kendaraan yang lewat. Tidak ada.
“Sa, sa, saya nggak mengerti maksud Bapak!, Saya..”, Merry berusaha menenangkan dirinya. Wajah si Botak dan Hitam langsung berubah sinis.
“Tentu saja Non tau”, kata Botak dengan tenang.
“Perempuan cantik kayak Non, sendirian, dan butuh bantuan dari kita”, Hitam kembali tertawa sementara mata Merry membelalak tidak percaya pendengarannya.
“Tentu saja ada yang lebih baik dan bagus daripada dibayar dengan uang. Betul nggak Cing?”.
Merry perlahan-lahan mundur, “Sa, sa, sa tetap nggak nge, ngerti”, berusaha agar tidak terdengar ketakutan. Merry merasa putus asa melihat Botak dan Hitam perlahan-lahan maju mendekati dirinya.
Air mata meleleh ke pipi Merry, “Tung, tunggu sebentar Pak! Jangan!” Merry terus mundur sementara jarak antara dirinya dan kedua laki-laki itu makin dekat.
“Lebih baek Non buka celana Non sekarang!”
Itu saat pertama terdengar suara keluar dari mulut Hitam. Merry langsung shock dan tidak dapat menguasai diri lagi. “Toloong! Toloong!”, Merry berteriak dan berbalik lari sekuat tenaga.
Anehnya kedua laki-laki itu tidak langsung mengejarnya. Merry menyadari kecil kemungkinan ada mobil yang akan lewat yang akan menolongnya. Tapi ia tidak mau hanya berdiri dan menyerah diperkosa oleh kedua laki-laki itu. Nafas Merry mulai terengah-engah setelah ia sudah jauh berlari dari Botak dan Hitam. Ketika ia menoleh Merry melihat Botak dan Hitam masuk ke box mereka dari menyalakan mesin. Merry semakin panik dan ketakutan menyangka mereka akan menabrakkan mobil itu pada dirinya.
Merry terus berteriak minta tolong sambil terengah-engah menyadari mobil itu makin mendekatinya. Akhirnya mobil itu menjejeri dari sebelah kanan, dan Botak membuka jendela sambil meneriakinya.
“Lari terus Non!, Terus!, Cepeten Non! TerusS!”, Merry berusaha mempercepat larinya sambil terus berteriak, “Jangaan!”.
Tiba-tiba box itu berhenti tiba-tiba, Merry terus berlari. Nafasnya hampir putus, terengah-engah, menangis tersengal-sengal. Keringat membanjiri tubuhnya. Menyadari box tadi berhenti mengejarnya, ia sedikit merasa lega mengira mereka melepaskan dirinya. Ia terus berlari, berusaha mencari tanda-tanda seseorang yang bisa dimintai tolong. Mata Merry mulai berkunang-kunang, karena tubuhnya belum pernah dipaksa berlari secepat ini, Merry berusaha untuk tidak jatuh tersungkur dan pingsan.
Tapi dari arah belakang kembali terdengar dencit roda, dan dalam sekejap box tadi kembali ada disampingnya, lalu tiba-tiba pintu samping box terbuka dengan keras menghantam tubuh Merry yang sedang berlari limbung.
Merry merasa tubuhnya terlempar dan berputar sesaat sebelum akhirnya jatuh ke jalan berbatu. Tubuh Merry berguling-guling sebelumnya berhenti menabrak pohon di pinggir jalan tersebut. Dalam kesakitan dan ketakutannya, Merry berusaha bangkit lagi tapi ia langsung tersungkaur antara sadar dan tidak.
Kemudian ia merasa tubuhnya diangkat dan dimasukan ke bak belakang box tadi. Tubuhnya gemetar, jatuhnya tadi tidak menyebabkan luka hanya Merry merasa sakit dan pusing dikepalanya. Lewat matanya yang kabur, ia melihat Botak menyuruh Hitam untuk kembali ke mobilnya dan melepaskan nomor polisinya, dan kemudian membakarnya.
“Nona manis ini nggak butuh mobil lagi. Soalnya dia kan udah ikut kita”.
“Jangan, jangan bakar mobil saya. Saya mohon!”, Merry berusaha berteriak, tapi yang keluar hanya kata-kata lemah, sambil berusaha bangkit.
“Hei, nona manis ini masih bisa ngomong!” Botak lalu menampar pipi Merry, membuatnya ia tergeletak kembali ke lantai box tadi sambil menangis.
Tak lama, Hitam kembali sambil membawa nomor polisi mobil Merry. Dari kejauhan, terlihat cahaya api yang berkobar membakar mobil Merry, termasuk semua yang ada di dalamnya. Sekarang tak seorangpun tahu, milik siapa mobil tersebut atau tidak seorangpun dapat mencari kemana pengemudi mobil itu. Kemudian Merry merasa, tangan seseorang mengikat kedua tangannya erat-erat di depan, setelah itu giliran kakinya, sementara Merry hanya bisa berharap dirinya mati saat itu juga. Setelah selesai mengikat Merry, mereka berdua keluar dan menutup pintu belakang box itu. Dan sesaat kemudian, mesin mobil itu menyala dan mulai melaju. Merrypun jatuh pingsan dalam gelap.
Merry berusaha membuka matanya, dan perlahan-lahan sadar bahwa dirinya tidak ada di dalam box tadi. Dirinya terbaring di tanah berumput. Hari sudah malam, dan ada api unggun didekatnya berkobar membuat sekitarnya bersinar terang. Tali yang mengikat tangan dan kakinya sudah tidak ada. Merry memandang sekelilingnya dan kembali ketakutan melihat dua penculiknya sedang duduk didekatnya di atas sebuah batu. Botak memegang sebuah pisau yang besar, sementara Hitam mengacungkan sebuah pistol.
“Sudah bangun Non?”, sindir Botak.
“Sekarang kita mulai pesta kita!”, Mereka langsung tertawa sementara Merry menjerit ketakutan.
“Ma, ma, mau apa kalian?”.
Merry sudah putus asa. Dirinya sudah dikuasai seluruhnya oleh Botak dan Hitam, semua identitasnya terbakar bersama mobilnya. Dan tidak ada seorangpun dari teman dan saudaranya tahu kemana ia pergi, karena rencananya ini semua dilakukannya secara tiba-tiba. Tangis Merry mulai terdengar lagi, terisak-isak dihadapan laki-laki yang tanpa belas kasihan terus memperhatikan dirinya.
“Kita nggak bakalan menyakiti kamu Non”, jawab Botak, “Selama Non menuruti semua perintah kita. Semua. Ngerti Non?”.
Merry hanya mengangguk sambil menundukan kepala.
“Saya nggak bisaenger Non!”, bentak Botak.
“Saya mengerti”, Merry menjawab disela tangis.
“Saya mengerti tuan!”, bentak Botak lagi.
“Saya mengerti Tuan”, ulang Merry ketakutan.
“Sekarang coba Non berdiri!”
Perlahan Merry berdiri, sambil terus menundukan kepalanya.
“Lepasin semua pakaian Non!”.
“Y, y, ya Tuan”, Merry menarik t-shirtnya ke atas.
“Pelan dong!”, kata Botak kesal.
“Kita mau menikmati juga!”.
Putus asa, Merry menuruti perintah Botak, perlahan-lahan menarik t-shirtnya ke atas melalui kepalanya. Buah dadanya terlihat ditutupi oleh BH yang halus dan berwarna putih. Dengan tangis yang makin keras, ia melepaskan BH tapi dan menjatuhkannya ke tanah. Sekarang Merry berdiri dengan dada terbuka, payudaranya yang bulat terlihat jelas disinari cahaya api unggun. Botak dan Hitam bersuit-suit dan bertepuk tangan kegirangan. Muka Merry memerah mendengar komentar-komentar Botak dan Hitam. Baru dua kali ia bertelanjang di depan laki-laki, pertama kali di depan Achmad, tunangannya yang ternyata sekarang berkhianat. “Celananya sekalian Non!” perintah Botak.
Perlahan, Merry membuka kancing depan celananya dan perlahan menurunkannya, akhirnya celana itu jatuh di kakinya, lalu dengan air mata meleleh di pipi Merry menarik turun celana dalamnya, sehingga sekarang ia betul-betul telanjang bulat. Merry berusaha menutupi kemaluan dan buah dadanya dengan tangannya. Tapi Botak menggerak-gerakan pisaunya, menyuruh Merry menurunkan tangannya. Merry langsung menurunkan tangannya, dan sekarang Botak dan Hitam berjalan mengelilinginya mengagumi tubuhnya.
“Coba sekarang Non berlutut dan merangkak ke temen saya di sana!” perintah Botak, dan Merry menuruti perintahnya, ia merangkak dengan tangan dan lututnya mendekati Hitam yang tinggi dan besar.
“Nah, sekarang coba Non, masukin punya teman saya itu ke mulut Non. Jilatin sama isep, sampe dia keluar. Kalo nanti di keluar, Non musti telen semuanya, jangan sampe ada yang kebuang. Dan ati-ati jangan sampe punya temen saya itu kegigit. Kalo sampe kegigit, terpaksa saya potong puting susu Non!”
Merry kembali shock, ia belum pernah memasukkan penis ke dalam mulutnya. Perasaannya muak membayangkan memasukan penis ke dalam mulutnya, ia lebih ketakutan mendengar ancaman Botak yang akan memotong puting susunya jika ia tidak menuruti perintahnya.
“Si, si, siap Tuan”, jawab Merry sambil meraih kancing celana Hitam.
“Tunggu”, tiba-tiba Hitam berkata, membuat Merry berhenti kebingungan.
“Minta ijin dulu dong Non!”.
Merry menangis lagi, melihat dirinya sedang dilecehkan oleh kedua orang itu. Ia takut sekali akan terus-menerus mengalami ini.
“Bo, bo, boleh saya jilat punya Tuan?”, Merry berusaha mengeluarkan suara ditengah isak tangsinya. Pipi Merry tampak berkilat-kilat basah oleh air mata.
“Yah, silakan deh”, jawab Hitam.
“Soalnya Non sopan sekali sih mintanya.” Jari-jari Merry gemetar berusaha melepaskan kancing celana Hitam, setelah berhasil restleting celana Hitam langsung terbuka dengan sendirinya. Melihat apa yang keluar dari celana itu, tidak heran restleting celana tadi tidak bisa menahan apa yang ada di dalamnya. Celana dalam Hitam sudah turun dengan sendirinya tidak mampu menahan penis Hitam yang sudah tegang sekali. Di depan mata Merry, penis itu mengacung dengan panjang sekitar 25 cm, dengan urat-urat yang menonjol. Penis itu tampak berkilau-kilau ditimpa cahaya api unggun. Kepala penis itu sendiri berdiameter sekitar 8 cm. Hitam tertawa melihat wajah Merry memucat melihat penisnya.
“Lho, Non, katanya mau..”, kata Hitam tidak sabar. Tidak tahu bagaimana memulainya, Merry memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya yang mungil ke kepala penis tadi, dan mulai menciuminya. Merry terus menciumi selama beberapa saat, kemudian ia mengeluarkan lidahnya lalu ia menjilati batang penis Hitam. Sambil menelan ludah, Merry sekarang membuka mulutnya lebar-lebar dan memasukan kepala penis tadi ke dalam mulutnya, sedangkan lidahnya terus menjilati. Nafas Hitam sekarang semakin berat dan terengah-engah, sementara itu Merry terus menjilati kepala penisnya, sesaat dirasakannya sesuatu yang asin di ujung penis Hitam. Merry berusaha melupakan apa yang baru dijilatnya, sambil menutup matanya erat-erat, bibirnya menempel disekeliling penis tuannya yang baru.
Hitam mulai mengerang. Dengan tangan kanannya Merry memegang batang penis Hitam, sementara kepalanya bergerak maju mundur berirama dengan berusaha membuka rahangnya lebar-lebar agar giginya tidak bersentuhan dengan kepala penis Hitam. Bibir Merry terus menggosok-gosok maju mundur pada kepala dan batang penis Hitam, sedangkan lidahnya terus begerak menjilati dan membasahinya. Hitam sekarang semakin keras mengerang, Merry ketakutan mendengar erangan Hitam menyangka ia telah berbuat salah dan menyakitinya. Tapi Hitam terus membiarkan bibirnya menggosok-gosok penisnya. Terus, terus, terus sampai akhirnya.
Hitam tiba-tiba memegang rambutnya dan mendorong kepala Merry hingga wajah Merry bersentuhan dengan pinggulnya. Hitam menyemprotkan sperma masuk ke dalam mulut Merry. Merry belum pernah merasakan sperma sebelumnya, ia tak berdaya menelan semua cairan kental yang terasa asin yang dalam sekejap memenuhi mulutnya, dan dengan leluasa masuk ke dalam perutnya.
“aararaagghh!”, erang Hitam, sementara Merry kembali menangis tak berdaya berusaha menelan semua sperma yang terus keluar dari penis Hitam.
“Telen semua!, Semuaakkhahh!”.
Lalu pegangan Hitam pada rambutnya perlahan mengendor dan aliran sperma yang keluar melambat dan akhirnya berhenti. Selama beberapa saat Merry masih memasukan penis Hitam dalam mulutnya, takut akan berbuat salah dengan mengeluarkan penis si Hitam tanpa perintah. Tapi Hitam akhirnya menarik keluar penisnya dari mulut Merry. Merry langsung membungkuk terengah-engah menghirup udara, beberapa kali berusaha menelan sisa-sisa sperma yang masih menempel di lidah dan langit-langit mulutnya, dan Hitam yang juga terengah-engah, berusaha berbicara.
“Kita bener-bener nemuin emas di sini”, Ia tertawa.
Tubuh Merry berkeringat walaupun sebernarnya udara sekitar situ cukup dingin.
“Nona manis ini bener-bener hebat!”, lanjut Hitam.
“Oke nona manis”, Botak maju.
“Giliran saya sekarang!”, Melihat tidak ada yang bisa dilakukannya, dan berharap bila ia menuruti perintah mereka ia akan dibebaskan Merry berlutut di depan Botak dan berkata. “Tuan, bolehkan saya memuaskan Tuan?”.
“Tentu saja boleh!”, jawab Botak sambil menyeringai. Merry kembali membuka celana Botak dan tak lama kemudian keluarlah penis Botak di depan wajah Merry. Penis Botak tidak sebesar milik Hitam, tapi kepala penisnya sangat besar dan berwarna ungu. Merry melakukan kembali apa yang baru saja ia lakukan terhadap Hitam, menciumi, menjilati penis Botak sampai Botak mengerang mencapai puncak kenikmatan.
“aakkhh! aakkhh! Teruusshhkk! aakkhh! Botak berteriak dan spermanya keluar deras masuk ke mulut Merry. Sperma Botak terasa lebih pahit dari milik Hitam, tapi tidak sebanyak yang dikeluarkan oleh Hitam, Merry berusaha untuk menelan semua cairan kental pahit itu ke dalam perutnya.
Botak menarik keluar penisnya, sementara Merry tersungkur dan menangis tak berdaya, berharap mereka berdua puas dan melepaskan dirinya, tapi ternyata harapan yang sia-sia. Hitam berdiri di hadapan Merry, mata Merry terbelalak melihat penis Hitam sudah tegang dan mengacung kembali.
“Berdiri!”, perintah Hitam.
“Ya Tuan!”, Merry berdiri sambil menghapus tangis yang mengalir di pipinya.
“Naik ke belakang box dan berbaring telentang”.
“Iya Tuan, saya naik Tuan”, Merry naik ke belakang box.
Di lantai box itu sudah tergelar kasur tipis. Merry pasrah menyadari sekarang dirinya akan segera diperkosa oleh kedua orang itu. Sambil menangis Merry merangkak naik dan berbaring telentang di atas kasur, gemetar ketakutan dan kedinginan. Sekarang Hitam merangkak ke atas tubuh Merry, Merry ngeri, aku bisa sesak nafas jika ia menindihku. Tuhan, tolong saya Tuhan. Tapi yang dilihatnya cuma wajah Hitam yang menyeringai.
Hitam memajukan pinggulnya, dan Merry langsung menjerit kesakitan ketika kepala penis Hitam mulai membuka bibir vaginaya. Dia tidak pakai kondom, Merry tersadar, dia akan menghamiliku! Ketakutan akan dihamili oleh Botak, Merry terus menangis ketika penis Hitam terus masuk menyakiti vaginanya.
“Aduuhh, Sakiitt! Sakit Tuaan!, Merry menjerit-jerit.
“Tuhaan! Sakiitt!”, Tapi Hitam terus bergerak makin cepat dan keras, makin lama makin dalam penis Hitam masuk ke dalam vagina Merry. 10, 15, 20 dan 25 cm penis Hitam masuk!
“Saakiitt!”, jerit Merry.
“Ampuunn! Ampuunn!”.
Jeritan Merry hanya menambah semangat Hitam. Ia makin keras menghentak-hentak, pinggul dan pantat Merry terbanting-banting di lantai box. Penis Hitam hampir sebesar pergelangan langan Merry, dan seluruhnya bergerak keluar dan masuk vagina Merry yang masih sempit. Merry merasa bagian bawah dirinya seperti tersobek-sobek, tak terlukiskan sakit yang dirasakan oleh Merry, sakit sekali sehingga Merry merasa akan mati saat itu juga. Hitam terus memperkosa Merry, sampai Merry terlalu sakit dan lelah untuk bisa berteriak, tiba-tiba Hitam berguling dan mengangkat tubuh Merry hingga terbaring di atas perutnya. Merry terbaring terengah-engah dengan penis Hitam yang masih masuk seluruhnya. Hitam lalu memegangi pantat Merry dan mulai bergerak lagi, sekarang lebih perlahan tapi masih tetap menyakitkan. Merry masih menangis di atas dada Hitam, sementara Hitam terus memompa keluar masuk. Sebelum Merry berhasil bernafas dengan normal kembali, dirasakannya sebuah kepala penis mendorong tepat di liang anusnya yang kecil dan rapat.
“Ya Tuhan, ya Tuhan! Jangaann!”, Merry melolong ketika penis Botak mulai menembus masuk anusnya senti demi senti. Ya Tuhan, jangan Tuhan. Aku diperkosa dua orang sekaligus! Tolong Tuhan, jerit Merry dalam hati. Dengan satu dorongan final, penis Botak terbenam seluruhnya dalam anus Merry.
“aarrhhkkhh!”, Merry menjerit dan menjerit.
“Sakiit!, Sakiit! Sakiit! Ampuunn!”, Tapi Botak dan Hitam terus bergerak keluar masuk, sampai akhirnya Merry hanya bisa merintih “..sakit,.. Sakit,.. Sakit..”
Dan akhirnya Merry merasakan hentakan pinggul Hitam dan cairan hangat terasa memenuhi vaginanya. Hitam telah mencapai orgasme, Merry mengetahui itu dan ia menyadari dirinya akan hamil karena saat itu adalah saat suburnya. Merry sudah tidak mampu lagi bergerak ketika Botak, juga dengan keras dan brutal mencapai puncak dan meyemprotkan spermanya dalam anus Merry. Dan, kedua laki-laki itu dengan terengah-engah terbaring lemas dengan Merry tepat berada ditengah-tengah mereka. Perlahan Merry merasakan batang kejantanan yang masih bersarang di dalam liang kewanitaan dan juga duburnya telah mengecil, dan mereka terlelap kelelahan. Sedangkan Merry, jatuh pingsan di atas tubuh Hitam, dan ditindih oleh Botak, sementara sperma meleleh keluar dari vagina dan anusnya serta perlahan mengering.
Dengan tubuh berkeringat karena teriknya matahari, tubuh Merry terbaring di atas perutnya dengan tangan kaki terikat pada dua buah batang pohon. Sekarang ia berbaring seperti huruf X di atas rumput dan pasir. Ketika ia mengangkat kepalanya dilihatnya Hitam dan Botak ada di dekatnya, kembali Merry memohon-mohon untuk dikasihani, “Tuan, saya mohon Tuan, jangan sakiti saya lagi Tuan. Saya akan lakukan apa saja yang Tuan suruh. Saya janji Tuan!”.
Botak maju ke depan dan Merry langsung ketakutan melihat Botak memegang sebuah logam yang panjang dan lentur, mirip dengan sebuah antena radio mobil.
“Saya tau Non pasti nurut sama kita. Yang kita mau adalah denger nona manis dan cantik macem Non menjerit-jerit minta ampun”.
“Tapi kenapa Tuan?” tapi Botak cuma tersenyum. Merry langsung meronta-ronta ketika dirasakannya tangan Botak mengusapi pantatnya.
“Jangan! Ampuun, Jangan pecut Saya.., Tuann! Ampuun!”, Merry berusaha melepaskan diri dari ikatan.”Halus sekali”, Ia mendengar Botak berkata. Sebuah jeritan melengking ketika pecut logam tadi mendarat di pantat Merry.
“aaiaiaiaahh!”, Merry menjerit. Dan sekali lagi pecut itu mendarat dan jeritan terdengar lagi.
Sekitar sepuluh kali Botak mengayunkan pecutnya, tapi pada pecutan yang kelima Merry sudah tidak mampu lagi menjerit karena kehabisan tenaga dan nafas. Ketika tangan Botak kembali meraba pantatnya sakit kembali menyengat dan Merry merasakan darah meleleh mengalir turun keluar dari tempat Botak mengayunkan pecutnya.
Segera setelah itu, tangan Merry dilepaskan dari batang pohon dan diikat menjadi satu di depan. Sementara kakinya dilepaskan sama sekali. Lalu ia didorong hingga jatuh telentang dan saat itu juga dirasakannya cairan hangat kental jatuh di atas wajahnya. Ternyata dengan menyiksanya dengan pecut tadi Botak mencapai puncak kenikmatan dan menyemprotkan spermanya ke wajah Merry.
Setelah itu Merry ditarik berdiri, dan Hitam berkata, “Non, kita mau ngundang Non ke rumah kami. Sekitar 3 kilo dari sini. Di sana ada beberapa temen kami, yang tentu juga pengen berkenalan sama Non. Kami pikir mereka pasti suka sama Non, suka sekali malah!”.
Merry kembali gemetar dan pucat, mereka akan memperkosanya lagi, dan sekarang bukan hanya dua orang tapi banyak orang. Merry langsung jatuh berlutut.
“Jangan, saya mohon Tuan, jangan bawa saya Tuan! Jangan, ampun Tuan!” Merry berkata sambil menangis.
“Hush, hush, hush, inget kata saya. Non nurut apa yang kami bilang”. kata Botak sambil menarik tangan Merry untuk berdiri lagi. Merry tidak berkata-kata lagi, ia hanya masih terus menangis. Sementara itu Hitam mengikat tali yang ada di tangannya dengan sebuah tali yang lain dan ujung tali tersebut diikatnya ke bemper belakang mobil box mereka. Pertama Merry kebingungan melihat itu, tapi ia tersadar, “Jangan, jangan, saya tidak sanggup”.
Botak dan Hitam terus masuk ke dalam kabin box dan Botak berkata, “Cuma 3 kilo Non. Non pasti bisa”. Sambil tertawa ia menyalakan mesin. Merry berdiri dengan limbung karena kesakitan akibat pecutan Botak, berusaha menahan dirinya agar tidak ambruk jatuh. Box tadi maju dan tangan Merry tertarik ke depan, dan tubuhnya tertarik dan terbanting ke depan. Box itu berhenti, dengan putus asa Merry kembali berusaha berdiri. Box tadi mulai maju dan di belakang Merry mulai berlari kecil menyeberangi padang rumput yang berbatu dan luas, sambil menyeringai kesakitan, dengan tubuh telanjang, putus asa.
Merry berusaha menghilangkan pikiran itu, sementara box tadi terus melaju di terik matahari.


,