Lets Smart Together

Klik disini

Tuesday, May 30, 2017

Situs Kejaksaan Agung diretas, muncul Harley Quinn bawa pentungan


Situs Kejaksaan Agung diretas, muncul Harley Quinn bawa pentungan

Rabu, 31 Mei 2017 04:40
     

AllinOne - Situs Kejaksaan Agung Republik Indonesia diretas. Ada gambar Harley Quinn yang muncul sambil memegang pentungan.

Jika masuk ke laman www.kejaksaan.go.id , yanbg muncul bukan informasi seputar lembaga penegak hukum tersebut. Malah wanita kekasih penjahat badut joker yang jadi tokoh di Film Suicide Squad ini yang tampil.

Ada juga kata-kata bernada protes soal kondisi bangsa ini yang tengah terkotak-kotak.

''We were all Indonesians, untuk race disconnected us. Religion seperated us. Politics divided us.''

Di bawahnya ada sejumlah nama 'hacker' yang diduga meretas situs kejaksaan tersebut.

Saat ini Kejaksaan Agung tengah jadi sorotan berita untuk kasus Ahok setelah pihak keluarga mencabut banding mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Pro dan Kontra soal itu masih ramai di masyarakat.

Pantauan AllinOne, hingga pukul 04.00 WIB, Rabu (31/5), situs kejaksaan agung masih belum bisa dibuka


, , ,

Marah Pada Suami, Istri Ini Keluar Rumah ''Banting Pintu'', Tapi ''Satu Hal'' yang ia Lihat Di Depan, Langsung Mengubah Seluruh Hidupnya!



Istri ini bernama Dinda, ia adalah manajer di sebuah bank, latar belakang keluarganya pun baik, dari kecil Dinda sudah hidup di lingkungan yang serba ada. Sang suami bernama Bary, ia masih muda namun sudah sukses menjadi pemimpin di desa, semua orang pun menganggap mereka merupakan pasangan terserasi di dunia. Sayangnya, Dinda tidak berpikir seperti itu...

Bertumbuh besar di keluarga yang berada membuatnya memiliki sifat yang tinggi hati dan suka membandingkan diri dengan orang lain.

Sedangkan Bary, dari kecil ia hidup di keluarga miskin. Kesuksesan yang ia miliki saat ini adalah hasil kerja kerasnya sepenuhnya.

Namun bagaimana pun juga, di dalam hati Dinda, Bary tetaplah orang miskin yang rendahan, ia selalu menanggap Bary tidak layak untuknya. Kalau bukan karena ia diputusi pacar saat tengah hamil, ia juga tidak akan setuju untuk menikah dengan pria pengurus kampung ini.

pertengkaran mereka dimulai sejak putri mereka lahir. Bary adalah pria yang sangat jujur, ia bahkan dengan rela hati ingin membersarkan anaj yang bukanlah darah dagingnya. Ia selalu mengatakan : ''Bayi itu tidak bersalah, tidak boleh membiarkan anak ini menanggung dosa. ''

Sikap sabar dan selalu mengalah tetap tidak bisa merubah sikap Dinda, anak belum genap 1 bulan, pasutri ini sudah bertengkar besar. Tentunya semuanya dimulai dari dinda, penyebab mereka bertengkar pun sangat lucu, dijamin balita saja pasti tertawa mendengan alasan mereka bertengkar hebat

BRAKK..!! Suara Dinda membanting pintu dan keluar rumah. Dinda sangat marah, ia hanya ingin pergi jauh dari rumah itu . Tapiu setelah berjalan semakin jauh, Dinda pun mulai menyesal.  Ia haus, lapar, dingin dan kesepian. Jalanan desa begitu sepi dan sunyi. Setelah terus berjalan akhirnya Dinda sampai ke rumah sakit tempat ayahnya bekerja.


Dinda pun menghapus air matanya dan masuk ke dalam. Belum sempat menghampiri ayahnya, tiba-tiba Dinda mendengar orang berteriak dari belakang. Ternyata ada seorang pasien yang perlu penanganan darurat. Semua orang tampak begitu sibuk mendorong pasien tersebut adalah seorang wanita muda. Mukanya pucat, ia tidak sadarkan diri dan di bibirnya mengalir darah hitam.

Seorang pria muda yang kira-kira berusia 20 tahun juga terus berlari menemaninya, ternyata mereka
adalah pasangan suami istri muda yang baru saja menikah.

''Saat kami sedang nonton TV, ia tiba-tiba pusing, akhirnya ia makan dua butir obat flu lalu tidur. Tapi belum sampai beberapa menit, ia langsung gak sadarkan diri dan muntah darah!'',teriak suaminya.
''Apa dulu pernah terjadi kejadian seperti ini ?'', tanya dokter.
''Tidak,dok.''
''Kamu bawa obat flu yang dia makan?''
''Bawa, dok.'' jawab suaminya sambil sibuk mengeluarkan obatnya dari tas. Lalu sang istri pun langsung di bawa ke ruang operasi. Suaminya hanya bisa duduk menunggu di depan dengan raut wajah sangat khawatir. Dinda menyaksikan seluruh kejadian itu, ia hanya bisa diam dan berharap keajaiban bisa terjadi pada istri muda tersebut.

Tidak lama kemudian, pintu ruang operasi terbuka, dokter membuka maskernya dan berkata, ''Anak muda, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Ternyata ia mengalami pendarahan otak, kami sudah terlambat ketika menyadari hal tersebut. Ia sudah pergi...''


Mendenga kabar mengejutkan ini, sang suami hanya bisa terdiam, ekspresinya begitu suram seakan-akan dunia ini sudah hancur.
''Semua ini salah saya! Salah saya! salah saya tidak punya kemampuan, jaga seorang gadis saja saya tidak mampu!''

Ternyata suami istri muda ini hidupnya sudah sulit, mereka hidup di desa kecil, mereka berjuang bersama-sama untuk mencukupi hidup. Setelah bekerja keras, mereka berdua juga masih harus mengirimkan uang kepada keluarga, ya, mereka hanya bisa hidup pas-pasan dari uang sisa. Bahkan saat sang istri pingsan dan mau ke rumah sakit, tidak ada taksi yang mau menolong mereka, uang untuk memanggil ambulans juga tidak ada, akhirnya tadi sang suami berlari sambil menggendong istrinya sampai kerumah sakit.

Di tengah perjalanan, wajah sang istri muda yang tidak berdaya terus terbayang di benak Dinda, setelah melihat kejadian ini, Dinda baru sadar bahwa hidup manusia ini begitu singkat dan rapuh. Bila sudah sadar hidup ini sementara, apa masih mau buang waktu untuk marah-marah tidak jelas dan tidak menghargai orang-orang baik di sekelilingmu?
Dinda pun akhirnya tersadar dan ingin menjalani hidup ini dengan pandangan baru.
Karena sudah kelaparan, ia pun masuk ke waring dan membeli dua bungkus nasi. Ya,satu untuk dirinya, dan satu untuk suaminya.....

 IKLAN SEBENTAR GAN^^:











Siksa pembantu Indonesia sampai tewas, majikan divonis mati

Jumat, 10 Maret 2017 19:32



 - Pengadilan Malaysia menjatuhkan hukuman kepada Chan Lay Lee karena terbukti bersalah membunuh seorang tenaga kerja wanita asal Indonesia, Jubaedah dan melukai pembantunya yang lain asal Kamboja, Anad.

Chan dijerat pasal 302 KUHP tentang pembunuhan dan divonis hukuman mati oleh hakim. Dia juga tidak diizinkan membayar uang jaminan. Sementara itu, sang suami yang sebelumnya ditahan karena diduga terlibat dengan pembunuhan tersebut telah dibebaskan.

Dilansir dari laman the Star, Jumat (10/3), wanita 42 tahun tersebut secara sadar telah melakukan penyiksaan terhadap kedua pembantunya tersebut menggunakan tongkat besi dari pertengahan 2016, sampai akhirnya salah satu pembantunya, Jubaedah, tewas pada 25 Februari lalu.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nassir atau biasa disapa Tata, mengungkapkan bahwa kasus tersebut terungkap saat Chan dan suaminya membawa jenazah Jubaedah ke rumah sakit. Keduanya beralasan Jubaedah jatuh dari tangga hingga tewas.

"Jadi pada 25 Februari lalu ada WNI kita di Malaysia yang meninggal. Dia dibawa majikannya ke rumah sakit dengan alasan jatuh dari tangga. Tetapi dari hasil autopsi, didapatkan sejumlah luka lebam dan bengkak akibat pukulan," kata Tata saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Kamis (2/3) lalu.

Penemuan tersebut kemudian disampaikan ke polisi setempat dan dua majikan Jubaedah ditangkap. Hingga saat ini proses investigasi masih berlangsung. Sementara jasad Jubaedah akan segera dikembalikan ke Indonesia.

Kini, jasad Jubaedah telah dipulangkan kembali ke Indonesia sesuai dengan permintaan pihak keluarga

 IKLAN SEBENTAR GAN^^: