Belum lama ini, seorang fotografer asal Sydney, Australia mengabadikan sebuah foto yang ia beri judul "Kehilangan Keluarga'' (Family Loss). Seorang gadis muda dalam kondisi sakit yang serius, dan segera akan meninggalkan dunia, semua keluarga bergandengan tangan, menjaga dirinya
Hal ini terlihat sangat menyentuh, tidak sedikit orang memiliki pemikiran yang sama, berharap di hari-hari terakhir sesorang, teman-teman dan keluarga dapat menjumpainya. Tapi, apakah ini benar-benar diperlukan ? Seorang netizen menulis sebuah artikel yang ia beri judul ''Pertemuan di saat-saat terakhir, tidaklah penting''. Artikel ini membuat orang yang membacanya kembali merenugkan maknanya
Dalam artikel tersebut ditulis, ''Di saat-saat terakhir baru pergi menemui seseorang untuk terakhir kalinya, tidaklah penting. 'masih ada satu orang yang belum datang, bisa kah gunakan alat untuk menjaga detak jantungnya sebentar?' Memilukan, satu menit mu tetaplah satu menit, namun bagi mereka yang sedang menderita, satu menit mereka bagaikan ribuan tahun dan kamu masih menangis diepannya sambil menyuruhnya memperpanjna penderitaannya.
Saya rasa kamu tidak tahu rasanya kekurangnan oksigen di paru-paru, rasanya seperti pori-pori kulit terus mengeluarkan minyak, anggota badan tidak bisa bergerak sseuai dengan keinginan. Kamu hanya tahu tentang sedihnya hati mu, kau mengira air mata dapt memberikan mmereka kekuatan. ini semua krena kami tidak tahu, maka kami selalu berkata 'ayuk semangat, bertahanlah sebentar lagi.' , seakan-akan jika bertemu orang tersebut, maka dia bisa sembuh.
Bertahanlah sebentar lagi, untuk siapa ? orang-orang yang mengatakan 'ingin bertemu untuk terakhir kalinya' tersebut, menunggu hingga sisa-sisa terakhir baru bertemu, apa artinya? Hany untuk menebus rasa berasalah. Jangan biuarkan mereka menggunakan setuap detik-detik mereka yang bagaikan ribuan tahun tersebut untuk merasakan pendetritaan demu menebus segala penyesalanmu. Hidup selama bertahun-tahun, tidak perlu harus bertemu untuk terakhir kalinya, orang yang benar-benar penting tidak hanya bertemu di saat-saat terakhir.''
Artikel ini menjadi perbicangan yang cukup hangat di kalanan para netiszen, banuak orang yang setuju dengan cara pandangnya, ada pula seorang perawat yang memberikan contoh sekitarnya, ''Pernah ada anggota keluarga yang meminta, Harus menunggu cucunya datang dan bertemu untuk terakhir kalinya, kamui menggunakan segala cara untuk memperpanjang sedikit hidupnya, untuk menunggu cucunya yang pulang dari liburnya sehari kemudian.''
Sering kali '' bertemu untu terakhir kalinya'' bukanlah permintaan dari pasin, namun merupakan permintaan dari keluarga, Mereka tidak ingin meninggalkan rasa penyesalan, tapi tidak pernah berpikir, memperpajang penderitaan apa artinya bagi pasien. Orang yang benar-benar mencintai tidak akan menunggu saaat terakhir baru datang, jika saat masih hidup tidak bisa memberikan perhatian dan kasih sayang, bertemu terakhir kalinya disaat paling menderita, apa artinya ?
Menghormati pasien, membiarkan dia pergi dengan nyaman, ini barulah cinta yang sejati. karena cinta dapat melampaui hidup dan mati, dan juga akan selalu hidup di hati keluarga dan teman-teman. Semoga artikel ini dapat mengubah cara pandang kita, hargai waktu sekarang, ini jauh lebih berarti dari pada ritual ''bertemu untuk terakhir kalinya''
IKLAN SEBENTAR GAN^^:
- AGEN BOLA TERPERCAYA
- SABUNG AYAM ONLINE
- BANDAR SABUNG AYAM ( LIVE )
- AGEN SABUNG AYAM
- SABUNG AYAM
- DAFTAR SABUNG AYAM
aneh tapi nyata
,
dewasa 18++
,
peristiwa dalam negeri
Wednesday, May 17, 2017
Imigrasi bisa cabut atau bekukan paspor Habib Rizieq, ini syaratnya
NORINFO
7:56 AM

AllinOne - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab tengah berada di Arab Saudi. Padahal dirinya tengah dicari polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan chat mesum dirinya dengan tersangka kasus yang sama Firza Husein.
Direktur lalu lintas Keimigrasian, Maryoto Sumadi mengatakan, bahwa masih ada kemungkinan paspor milik Rizieq dibekukan ataupun dicabut.
"Nantinya bisa saja, tapi sekarang belum, karena di luar negeri ya kalau di luar negeri itu begitu putusan koordinasi ditetapkan paspor bisa dicabut," kata Maryoto di Gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Lanjutnya, jika paspor milik Rizieq sudah dibekukan, Rizieq bisa langsung dideportasi. "Melalui mekanisme keimigrasian dia (Rizieq) bisa dideportasi dari negara lain," ungkapnya.
Maryoto juga menegaskan, pihak imigrasi tidak bisa langsung membekukan ataupun mencabut paspor milik Rizieq. Karena proses tersebut memerlukan koordinasi.
"Inikan koordinasi tidak berdiri sendiri, kami memutuskan itu kalaupun perangkat hukumnya ada," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Habib Rizieq tengah sidang kandidat doktor di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Negeri Sembilan. Rizieq diketahui memulai S3 pada September 2012 di Program Dakwah dan Pengurusan Islam, Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan.
Kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmoprawiro mengatakan, setelah dari Negeri Jiran kliennya tidak langsung kembali ke Tanah Air. Rizieq melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.
"Saya dengar urus disertasi, sidang terbuka dan tertutup sudah selesai. Saya dengar balik lagi ke Mekkah persiapan untuk ibadah puasa," katanya kepada merdeka.com, Senin (15/5).
Direktur lalu lintas Keimigrasian, Maryoto Sumadi mengatakan, bahwa masih ada kemungkinan paspor milik Rizieq dibekukan ataupun dicabut.
"Nantinya bisa saja, tapi sekarang belum, karena di luar negeri ya kalau di luar negeri itu begitu putusan koordinasi ditetapkan paspor bisa dicabut," kata Maryoto di Gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Lanjutnya, jika paspor milik Rizieq sudah dibekukan, Rizieq bisa langsung dideportasi. "Melalui mekanisme keimigrasian dia (Rizieq) bisa dideportasi dari negara lain," ungkapnya.
Maryoto juga menegaskan, pihak imigrasi tidak bisa langsung membekukan ataupun mencabut paspor milik Rizieq. Karena proses tersebut memerlukan koordinasi.
"Inikan koordinasi tidak berdiri sendiri, kami memutuskan itu kalaupun perangkat hukumnya ada," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Habib Rizieq tengah sidang kandidat doktor di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Negeri Sembilan. Rizieq diketahui memulai S3 pada September 2012 di Program Dakwah dan Pengurusan Islam, Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan.
Kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmoprawiro mengatakan, setelah dari Negeri Jiran kliennya tidak langsung kembali ke Tanah Air. Rizieq melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.
"Saya dengar urus disertasi, sidang terbuka dan tertutup sudah selesai. Saya dengar balik lagi ke Mekkah persiapan untuk ibadah puasa," katanya kepada merdeka.com, Senin (15/5).
IKLAN SEBENTAR GAN^^:
Subscribe to:
Posts (Atom)